Sunday 6 November 2011

Kunang-kunang di zamrud khatulistiwa

Sebelum saya menggoreskan lebih banyak kata-kata serta cerita tentang pelatihan Forum Indonesia Muda, terlebih dahulu saya ingin mempertegas bahwa baru kali ini saya mengikuti forum nasional yang menghimpun pemuda dari seluruh Indonesia dan dari berbagai latar belakang serta ideologi fikiran dan kami merasa seperti satu keluarga besar yang mempunyai arah dan tujuan yang sama, untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Biasanya jika mahasiswa bertemu di forum nasional pasti beradu argument, saling debat pendapat dan yang paling parah tuan rumah yang mengadakan acara tersebut menjadi pihak yang dirugikan karena ulah para peserta undangan kegiatan yang banyak permintaan. Tapi sangat berbeda dengan FIM, seperti yang kita baca pada testimoni para alumni, forum ini menawarkan hubungan kekerabatan dan persahabatan, dimana mahasiswa dari seluruh penjuru bisa mengenal, bertukar fikiran, bekerja sama serta saling berbagi. Dan karena pesertanya berasal dari berbagai daerah tentunya layaknya sebuah keluarga besar, jika satu anggota keluarga berkunjung ke berbagai kota di Indonesia ia dapat menginap di rumah keluarganya, misalnya anak aceh yang berkunjung ke bandung, ia dapat menginap di rumah teman alumni FIM lainya yang berada di kota tersebut, dan hal itu sudah saya lakukan.. (hehe ketahuan yak.. maklum masih mahasiswa).
            Baik, mari kita mulai dengan kenapa saya ikut mendaftar di kegiatan ini. Ketika suntuk menghadang, minim kompetisi dan perasaan puncak ingin naik pesawat lagi dan diperparah dengan kawan seangkatan yang mengikuti banyak lomba dan berangkat ke luar daerah, disaat itulah bergejolak perasaan untuk berjuang keras ikut kompetisi yang membawa diri ini ke ibukota. Dan tersebutlah nama saya diantara 130 peserta lainnya yang lolos untuk mengikuti pelatihan FIM.