Friday 24 September 2010

Wo Moslem Taiwan Ren

Setelah menghabiskan waktu dua bulan explore Taiwan, banyak sangat tempat-tempat yang menjadi referensi agar di kunjungi. Penulis bersemangat sekali menulis tulisan ini berdasarkan permintaan abang-abang yang ingin mengeksplore Taiwan, khususnya Taipei. Semoga menjadi penyemangat bagi penulis sendiri agar berjuang untuk kembali mengeksplore bumi Formosa. Ini dia penjelasannya :

1. Mesjid

Di Taipei terdapat dua mesjid, yaitu mesjid besar dan mesjid kecil. Di dekat kedua mesjid tersebut terdapat warung indo, anda bisa berbelanja apa saja di warung indo tersebut, mulai dari nasi goreng, sabun atau bahkan menukar uang. Berikut navigasi menuju mesjid :

a. Mesjid besar

-> Naik MRT jalur hijau menuju Xindian turun di station Guting keluar dari exit 3, jalan lurus sampai bertemu persimpangan, trus naik bus 15 dan turun di Wenzhou dilanjutkan dengan jalan kaki menuju Daan Park. Di depan Daan Park ada Mesjid besar.

-> Naik MRT jalur biru menuju Nangang turun di station Zhongxiao Xinsheng keluar dari exit 3 (ragu dikit, coba dicek btul ga? Hehehe) trus dilanjutin dengan bus 642, 643 atau 290 menuju Daan Park.

-> Dari Main station kluar dari M14 (city underground mall) naek bus 15 turun di Wenzhou, jalan dikit menuju Daan Park.

b. Mesjid kecil

-> Naik MRT jalur hijau menuju Xindian turun di station Taipower Building keluar dari exit 1, jalan lurus sekitar 100 meter sampai bertemu toko Indo Sakura trus belok, Mesjidnya ada di belakan toko Sakura.

2. Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI)

Kedutaannya Indonesia di Taiwan. Stiap warga indo yang ke Taiwan wajib untuk tau tempat ini, minimal untuk minta ongkos pulang ke kampung halaman. Hehe..

-> Naik MRT jalur coklat menuju Taipei Nanggang Exihibition Center, turun di station Xihu, langsung menuju ke gedung HSBC. (Tanya aja ke orang sekitar gedung HSBC ke arah mana. Hehehe) KDEInya kalau ga salah ada di lantai 6.

3. Taipei 101

Ini dia trademarknya Taiwan, gas sah kalau ke Taiwan belum ke tempat yang satu ini. Katanya gedung tertinggi kedua di dunia, tapi dilengkapi dengan teknologi tercanggih di dunia yaitu liftnya yang super cepat. Bayangkan aja dari lantai 5 ke lantai 89 sekitar 40 detik, wuiiss.. cepat banget. Dari atas Nampak smua tu pemandangan Taipei dan kota sekitarnya, kalau ga hujan kita bisa keluar dan bisa melihat dari outsite observatory. Di bawahnya juga ada mall, tapi barangnya berat di kantong. Hehehe. Jam terakhir masuk adalah pukul 9.15. Ne dia navigasi ke Taipei 101

-> Naik MRT jalur biru menuju Nangang turun di station Taipei City Hall trus dilanjutkan dengan bus Blue 5, 266, 537, dan 669 turun di Taipei 101. Ada juga bus gratisnya yang khusus berangkat dari MRT station ke Taipei 101.

4. Chiang Kai-Shek Memorial Hall (C.K.S)

Ini tempat mengenang pendirinya Taiwan, sejarahnya sih cukup rumit tapi tempatnya cukup asik. Hahaha, soalnya kalau mau masuk ga bayar, bisa cepret-cepret ambil foto, tapi kalau mau beli souvirnya juga ada. CKS ini terdiri dari 3 bangunan besar, di salah satu bangunannya terdapat patung CKS yang besar banget dan dijaga oleh 2 penjaga. Setiap jamnya ada ceremonial untuk pergantian penjaga, biasanya stiap turis yang datang pasti tidak melewatkan ceremonial pergantian penjaga.

-> Naik MRT jalur hijau menuju Xindian atau Nanshijou turun di station Chiang Kai-Shek Memorial Hall keluar dari exit 5, pas keluar langsung Nampak tu kuilnya. Hehehe, siapkan kameramu..

5. Taipei Zoo dan Maokong Gondola

Bagi anda sudah berkeluarga dan ingin membawa keluarga untuk liburan, ini dia tempat yang paling cocok, untuk liburan menyenangkan. Maokong gondola adalah flying fox yang berjalan dari zoo ke atas gunung, memakan waktu sekitar 30 menit. Taipei Zoo akan ditutup setelah jam 4 sore dan pada tahun baru cina, sedangakan Maokong tutup setiap hari senin untuk perawatan. Ni dia navigasinya :

-> Naik MRT jalur coklat menuju Taipei zoo, turun di station terakhir, kalau mau ke zoo keluar dari exit 1 dan ke Maokong gondola exit 2

6. National Palace Museum

One of the five best museums in the world (kata di brosurnya sih gitu). Tapi tempatnya lumayan asik, hampir menyamai CKS. Mau ke sana? Ne dia caranya

-> Naik MRT jalur merah menuju Danshui, Beitou atau xinbeitou turun di station Shilin dilanjutkan dengan bus Red 30, 304, 255, little 18 atau 19 turun di National Palace Museum.

7. Sun Yat-Sen Memorial Hall

Ini juga salah satu tokoh yang berpengaruh di Taiwan. Di dalam bangunannya juga terdapat patung besar yang dijaga oleh 2 orang prajurit, sama seperti CKS, stiap jamnya ada ceremonial pergantiaan penjaga, jangan di lewatkan ya. Perkarangan luarnya sangat luas jadi bisa digunakan untuk rekreasi, santai, jogging, senam dan lain-lain (multipurpose), ada air mancurnya juga dan pancurannya berkreasi (jadi penasaran algoritmanya gmn ya?). Tempat ini ditutup pada hari tahun baru dan tahun baru china. cara menuju SYS :

-> Naik MRT jalur biru menuju Nangang turun di station Sun Yat-Sen Memorial Hall keluar dari exit 4.

8. Miramar

Ni dia tempat hiburan yang paling disukai banyak orang. Di dalam Miramar ini ada mall dan permaianan anak serta tempat makan, tak luput ada bioskop tercanggih di Taipei yang andalannya adalah film 3D, coba deh, pasti mengesankan. Juga terdapat Taiwan first 100-meter Ferris Wheel, kalau malam suasananya lebih indah. Pasti mau kesana :

-> Naik MRT jalur coklat menuju Taipei Nanggang Exihibition Center, turun di station Jiannan Road dan keluar dari exit 3.

9. Longsan Temple

Bukan templenya yang menjadi daya tarik, tapi night marketnya (pasar murah di malam hari) yang menjadi andalan. Berdasarkan pengalaman penulis dalam mengeksplor Taipei, night market disinah barangnya paling murah. Hati-hati, disini banyak orang yang mabuk dan pengemis, tapi ga apa-apa juga karena ga bakalan ganggu kita, but tetap waspada.

-> Naik MRT jalur biru menuju Yongning atau Far Eastern Hospital, turun di Longsan Temple station keluar dari exit 1 dan berjalan lah menyelusui night market. Hehehe..

10. Taiwan Handicraft and Promotion Center

Kalau mau beli oleh-oleh khas Taiwan ini dia tempatnya, bangunannya terdiri dari 3 lantai plus 1 lantai bawah tanah. Ini resmi punya pemerintahnya, jadi barang-barangnya standar lah tapi udah mengarah ke mahal dikit. Tapi barang-barangnya gada lawan.tempatnya bersebalahan dengan National Taiwan University (NTU) Hospital, jadi bisa sekalian check-up.

-> Naik MRT jalur hijau menuju Xindian atau Nanshijou turun di NTU Hospital (cuman 1 station setelah main station), trus keluar aja dari exit menuju NTU Hospital (Tanya aja dengan orang sekitar exit menuju NTU Hospital, trus disebelahnya ada toko handicraftnya) selamat berjuang. Hehehe

11. Danshui

Bagi yang ingin menikmati sunset di Taipei, ini dia tempatnya. Terletak di ujung jalur MRT, jadi mudah untuk di jangkau, ada juga night marketnya. Kalau jalan-jalan disini jaga pandangan mata ya, jangan terlalu banyak lirik-lirik, hehehe

-> Naik MRT jalur merah menuju Danshui, turun di station terakhir dan keluar dari exit mana saja yang anda suka. Heheh..

12. Taipei Astronomical Museum dan National Taiwan Science and Education Center

Yang paling mengesankan bagi penulis adalah Taipei Astronomical Museum, karena penulis sempat merasakan bagaimana astronot di luar angakasa. Namun tempat yang satunya lagi lumayan membosankan karena di National Taiwan Science and Education Center merupakan tempat pengenalan Science kepada anak-anak. Hehehe tapi tetap menyenangkan karena bisa cepret-cepret. Kedua tempat ini berseblahan jadi kalau ngunjunginya sekalian aja..

-> Naik MRT jalur merah menuju Danshui, Beitou atau xinbeitou turun di station Shilin keluar melalui exit 1 kemudian dilanjutkan dengan bus red 3, red, 12, red 30

13. Taipei Fine Arts Museum

Di brosurnya disebutin The largest modern art museum in Asia, mungkin bagi yang punya jiwa seni wajib dikunjungi, tapi bagi traveler biasa mungkin optional. Kalau memang lagi beruntung, kita bisa lihat pergelaran seni, lukisan, atau yang lainnya dari seniman terkenal dunia.

-> Naik MRT jalur merah menuju Danshui, Beitou atau xinbeitou turun di station Yuanshan, keluar dari exit 1, jalan dikit ke Jiuquan street sekitar 10 menit.

14. Shilin Official Residence

Tempat tinggal presiden Chiang Kai-Shek, ada mobil tua yang sering digunakan oleh pak presiden serta ada tanaman yang diukir wajah pak presiden, terdapat juga kolam, taman anggrek dan kuilnya.

-> Naik MRT jalur merah menuju Danshui, Beitou atau xinbeitou turun di station shilin keluar dari exit 2 jalan kea rah Fulin road sekitar 5 menit

15. National Taiwan University dan National Taiwan University Science and Technology

Ini universitas yang paling sering penulis kunjungi, kalau NTU sekedar lewat saja. Tapi kalau NTUST udah berinteraksi lumayan lama.

-> Naik MRT jalur hijau menuju Xindian turun di station guting keluar dari exit 2, langsung ketemu NTU jalan dikit ke depan NTU ketemu NTUST. Gampang kan..

Hanya terdapat belasan tempat rekomendasi bagi pembaca sekalian, mungkin kalau penulis bisa mengeksplor Taiwan lagi, bisa jadi ada penambahan, seperti pemandian air panas, bukit pendakian dan banyak lainnya. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa kalau anda tersesat segera tanyakan kepada remaja yang ada disekitar anda, karena kebanyakan dari mereka bisa berbahasa inggris, selalu bawa peta Taiwan dan peta MRT di tas anda serta bawa kain sarung atau mukena, karena jika waktu shalat tiba dan mesjid sangat jauh dijangkau maka kedua benda tersebut sangat berguna..

Partnership between Aceh and Taiwan Community

Aceh is a special territory of Indonesia. Its current official name is Nanggroe Aceh Darussalam. Past spellings of its name include Acheh, Atjeh and Achin. Aceh is a province in the corner of Sumatra Island, lay on equatorial line, the area is 57.365.57 km2 with tropical climate. The area included 119 islands, 35 mounts, 73 rivers. Aceh has 21 Regencies, 228 sub districts, 5947 villages with 4.297.485 people.

Syiah Kuala University is the best University in Aceh. Syiah Kuala University consist of nine faculties, they are Mathematics and Natural Sciences, Medical, Animal Study, Engineering, Social and Political, Economical, Agricultural, Law, and Education. In Education Faculty they produce teachers and then send them to rural area in Aceh Province.

In December 26, 2004 Tsunami and earth quake hit Aceh. At that time more than 160.000 people dead/lost, 500.000 lost their home, about 2.000 schools were damaged, About 2.500 teachers died, Only 45.000 students left from 72.000 students. In Syiah Kuala University 111 lecturers died/lost, includes 3 profesors and 5 Doktor, 72 admin lost, 522 students of Unsyiah died/lost More than 8 hospitals damaged or destroyed, 114 health center or klinik were destroyed. 3.000 km streets couldn’t be used, 14 from 19 harbours were highly damaged, 120 main bridges were destroyed, 15.000 espoused briges were damaged, and 8 from 10 airports were damaged.

Immediately aids from Taiwanese came just after Tsunami and earth quake hit Aceh. The aids almost 200 tons includes food, clothes and daily needs and Taiwanese also builds many buildings and houses. The aids still continue till now and total of the aids more than 50 million US Dollar.

The biggest aids for Syiah kuala University is ICT buildings. The building is use for development ICT in Aceh, also becomes the place to teach computer for teachers. It cost 2 million US Dollars. The aids also come from ADOC, they give 20 computers and 20 laptops.

The partnership also gives chance for young talented Aceh student to internship in Academia Sinica. The program starts from 2009 till now. This program give chance to Aceh student to learn open source, open their mind about Taiwanese culture and advance technology. They also have chance to communicate with other people and share ideas.

Taiwan also send their student from National Tsing Hua University. From 2008 till now they sent volunteers to teach open source in rural area in Aceh province. The program called E-Mate (E-Learning Medan Aceh Taiwan).

Base on information above, the partnership need improvements, because Taiwan and Aceh need each other to develop their country. They need community development to keep this condition such as discussion on mailing list or share with others people to let them now the condition. Taiwan also need to engaged with global community and Strengthen the volunteers program. Taiwan need Aceh because they have to learn about culture and let the Taiwanese communicate with global community with global language, not only mandarin.

Aceh also need help from Taiwan, student from Aceh have to continue their study in Taiwan, also they need to Strengthen the internship program, so aceh student can learn more not only about open source but also Taiwanese culture.