Sebelum saya menggoreskan lebih
banyak kata-kata serta cerita tentang pelatihan Forum Indonesia Muda, terlebih
dahulu saya ingin mempertegas bahwa baru kali ini saya mengikuti forum nasional
yang menghimpun pemuda dari seluruh Indonesia dan dari berbagai latar belakang
serta ideologi fikiran dan kami merasa seperti satu keluarga besar yang
mempunyai arah dan tujuan yang sama, untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Biasanya jika mahasiswa bertemu di forum nasional pasti beradu argument, saling
debat pendapat dan yang paling parah tuan rumah yang mengadakan acara tersebut
menjadi pihak yang dirugikan karena ulah para peserta undangan kegiatan yang
banyak permintaan. Tapi sangat berbeda dengan FIM, seperti yang kita baca pada testimoni
para alumni, forum ini menawarkan hubungan kekerabatan dan persahabatan, dimana
mahasiswa dari seluruh penjuru bisa mengenal, bertukar fikiran, bekerja sama
serta saling berbagi. Dan karena pesertanya berasal dari berbagai daerah
tentunya layaknya sebuah keluarga besar, jika satu anggota keluarga berkunjung
ke berbagai kota di Indonesia ia dapat menginap di rumah keluarganya, misalnya
anak aceh yang berkunjung ke bandung, ia dapat menginap di rumah teman alumni
FIM lainya yang berada di kota tersebut, dan hal itu sudah saya lakukan.. (hehe
ketahuan yak.. maklum masih mahasiswa).
Baik, mari kita mulai dengan kenapa
saya ikut mendaftar di kegiatan ini. Ketika suntuk menghadang, minim kompetisi
dan perasaan puncak ingin naik pesawat lagi dan diperparah dengan kawan
seangkatan yang mengikuti banyak lomba dan berangkat ke luar daerah, disaat
itulah bergejolak perasaan untuk berjuang keras ikut kompetisi yang membawa
diri ini ke ibukota. Dan tersebutlah nama saya diantara 130 peserta lainnya
yang lolos untuk mengikuti pelatihan FIM.